24 Awardees IISMAVO Diberangkatkan ke Inggris

24 Awardees IISMAVO Diberangkatkan ke Inggris

Tangerang, Ditjen Vokasi – Sebanyak 24 penerima beasiswa (awardees) Indonesian International Student Mobility Awards for Vocational Edition (IISMAVO) diberangkatkan menuju Inggris, Jumat (30/9) melalui Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta. Para mahasiswa yang berasal dari 18 perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi tersebut akan belajar selama satu semester di University of Nottingham, Inggris. 

 

Keberangkatan para awardees ke kampus impian mereka ini dilepas langsung oleh Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Beny Bandanadjaja. Selain bertujuan memberikan pengarahan kepada para awardees, pelepasan keberangkatan secara luring di terminal tiga Bandara Soekarno-Hatta tersebut, sekaligus menjadi bentuk dukungan dari Kemendikbudristek terhadap para awardees dalam mengikuti IISMAVO sebagai bagian dari Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

 

Saat memberikan arahan, Beny menyampaikan harapan besarnya kepada penerima beasiswa agar para awardees ini dapat memahami perannya sebagai pemuda bangsa selama menjalani kegiatan IISMAVO. Beny juga meminta agar para mahasiswa bersungguh-sungguh dan penuh semangat dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab mereka dengan baik sebagai pelajar dan duta budaya serta duta vokasi Indonesia di negara tujuan. 

 

“Jaga baik nama Indonesia, nama baik Kemendikbudristek, dan nama baik vokasi, karena kesuksesaan Anda adalah kesuksesaan vokasi,” ujar Beny.

 

Selain menerima arahan dari Direktur APTV, pada acara tersebut, para mahasiswa juga mendapatkan wejangan dari sejumlah pihak, di antaranya Koordinator Kerja Sama Luar Negeri Pendidikan Vokasi, termasuk perwakilan dari orang tua yang diharapkan bisa menjadi bekal sekaligus pegangan bagi mahasiswa agar menjalani program dengan baik.

 

Sebagai alumni University of Nottingham, Koordinator Kerja Sama Luar Negeri Pendidikan Vokasi, Cecep Somantri, menyampaikan kekaguman atas semangat para awardees dan orang tua yang hadir dalam acara pelepasan tersebut. 

 

“IISMAVO bukan sekadar bentuk implementasi kebijakan Merdeka Belajar. Lebih dari itu, secara filosofis, IISMAVO adalah media krusial yang diharapkan mampu memperluas wawasan dan cara pandang mahasiswa. Dengan menempuh pendidikan di luar negeri, meskipun singkat, dampaknya bisa jadi sepanjang hayat,” ujar Cecep.

 

Sementara itu, Ria Elisabet selaku perwakilan orang tua awardee menyampaikan rasa bangganya melihat putranya menjadi salah satu bagian dari rombongan yang akan diberangkatkan untuk menuntut ilmu ke Inggris tersebut. Tak lupa Ria juga menyampaikan ucapan selamat kepada ke-24 penerima beasiswa yang telah berjuang keras hingga akhkirnya berhasil lolos dalam program ini.

 

Ria juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kemendikbudristek dan pihak penyelenggara program IISMAVO karena melalui program ini, memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk bisa memiliki wawasan global dengan merasakan belajar di luar negeri. Dia pun berpesan agar para mahasiswa bisa memanfaatkan kesempatan tersebut sebaik mungkin.

 

“Gunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk melakukan studi, menambah pengetahuan dan studi banding. Harus tetap kompak dan selalu menjunjung tinggi budaya Indonesia agar nanti Indonesia bisa selalu diingat sebagai bangsa yang baik dan sopan,” kata Ria yang merupakan ibunda dari Mathew Timothi, salah satu awardee dari Universitas Padjadjaran, Bandung.

 

Adapun Faishal Hanif Permata, salah satu awardee mengungkapkan kebahagiaan menjelang keberangkatannya ke Inggris setelah rangkaian proses seleksi yang beragam. Selaku student representative, mahasiswa Program Studi D-4 Teknik Mesin, Universitas Negeri Yogyakarta tersebut mengatakan, meski berangkat dengan berbagai ragam latar belakang, ia berharap agar semua awardees dapat bersama-sama menjalankan program ini dengan baik dan lancar sehingga bisa mendapatkan capaian yang bermanfaat.

 

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu proses keberangkatan ini. Doakan kami dapat menjalankan program ini dengan lancar dan pulang ke Indonesia dengan membawa banyak pengalaman yang bisa berkontribusi bagi program ini, kampus, dan negara. Doakan kami pulang dengan sehat walafiat,” kata Faishal.

 

Secara umum para penerima beasiswa ini mengaku sudah mempersiapkan diri dengan baik agar bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru mereka di kampus nantinya. Misalnya saja, Abqori Abrar Kurniawan yang mengaku sudah mulai mempelajari berbagai budaya dan tradisi masyarakat setempat melalui Youtube. Sementara untuk melancarkan bahasa, ia melatihnya dengan lebih banyak membaca buku-buku berbahasa Inggris dan berlatih percakapan dengan sesama awardee.

 

“Pertama pastinya adalah mental dan bahasa. Jangan sampai prosesnya tidak maksimal hanya karena kendala bahasa. Kemudian adalah mempelajari bagaimana budaya mereka karena kita akan berinteraksi tidak hanya dengan mahasiswa di sana tetapi juga dengan masyarakat setempat,” kata Abqori yang berasal dari Politeknik Negeri Padang dan memilih skema magang dan studi sekaligus di University of Nottingham.

 

Program IISMAVO sendiri merupakan program unggulan dari 8 (delapan) Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Kemendikbudristek yang bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Program ini bertujuan untuk memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa sarjana terapan dan diploma di perguruan tinggi vokasi yang berada pada semester 4 sampai dengan 6 saat waktu pendaftaran agar dapat menempuh kuliah di perguruan tinggi terkemuka dan industri mitra di luar negeri yang menjadi mitra Kemendikbudristek selama 1 (satu) semester. (Diksi/Nan/AP/NA)