120 SMK Masuk Tahap Berikutnya pada New TEFA 2021

Jakarta, Ditjen Diksi – Guna melahirkan lulusan SMK yang unggul dan mampu berdaya saing, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi melalui Direktorat SMK akan menggelontorkan bantuan New Teaching Factory (TeFa) 2021. Sejak diluncurkan pada Mei lalu, program tersebut kini sudah memasuki babak penyeleksian proposal. Tercatat, dari sebanyak 949 SMK yang mendaftarkan diri, telah dipilih sebanyak 120 SMK terbaik yang lolos ke tahap berikutnya.

Bantuan New TeFa 2021 ini memberikan wajah baru, yakni berupa beberapa pendekatan baru yang akan dilakukan pemerintah dalam membidik generasi penerus bangsa yang kompeten, terutama di masa pandemik Covid-19. 

Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana Direktorat SMK Kemdikbud-Ristek Ari Wibowo menegaskan, adanya New TeFa 2021 ini merupakan peluang dalam mengatasi berbagai masalah yang muncul di masa pandemik. Akan tetapi, sangat diperlukan pula kolaborasi dan sinergi yang dilakukan bersama stakeholder agar program ini dapat berjalan maksimal dan mencapai tujuan.

Adapun pendekatan yang dilakukan pada New TeFa 2021 ini adalah pendekatan kepada siswa. Sehingga, fokus pemerintah tidak hanya pada perkembangan sekolah, tapi juga pada potensi dan kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik yang mampu berkembang.

“Kita mulai pendekatan lebih kepada siswa. Jadi, tidak hanya fokus kepada sekolahnya, tapi juga fokus kepada siswa agar menjadi lulusan kompeten,” tambah Ari.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto juga menjelaskan, dengan adanya New TeFa 2021, SMK dapat menghasilkan produk-produk yang tidak hanya menjadi sebuah karya semata. Akan tetapi, produk yang dihasilkan dapat memberi manfaat kepada masyarakat dan bisa dihilirkan ke masyarakat maupun industri.

“Harapan dari adanya New TeFa 2021, guru-guru SMK dapat membimbing siswanya untuk melakukan riset terapan terlebih dulu. Lalu berperan aktif dalam melahirkan produk-produk yang mampu dihilirkan ke masyarakat,” ujar Wikan.

Bantuan New TeFa 2021 ini memfasilitasi sebanyak 60 SMK yang lolos seleksi hingga tahap akhir, kemudian akan dibagi menjadi 6 kelompok untuk memudahkan proses coaching. Proses coaching sendiri akan berlangsung pada bulan Juli-Oktober 2021,  mitra industri akan mendampingi para peserta untuk menyempurnakan produknya hingga siap diproduksi massal dan dipasarkan. (Diksi/Tan/AP/Adi Sutrisno)