Tingkatkan Kualitas Layanan, BBPPMPV BOE Selenggarakan Pelatihan Sensitivitas Disabilitas
Malang, Ditjen Vokasi - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus mendorong semua unit pelaksana teknis (UPT) untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan publik. Tidak hanya dari segi sarana dan prasarana, petugas atau pegawai yang memberikan pelayanan juga harus pelayanan yang prima kepada masayarakat.
Sebagai bentuk komitmen pelayanan prima yang inklusif dan ramah bagi kelompok rentan, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE), Malang, Jawa Timur menyelenggarakan In House Training Sensitivitas Disabilitas pada 2—4 September 2024.
Dalam sambutannya, Kepala BBPPMPV BOE, I Gusti Made Ardana, menyampaikan bahwa pelatihan ini ditujukan untuk pegawai di lingkungan BBPPMPV BOE dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kepekaan para pegawai. Menurutnya, para pegawai selama ini berperan sebagai garda terdepan dalam melayani masyarakat, terutama mereka yang termasuk dalam kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas.
“BBPPMPV BOE berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang kondisi disabilitasnya, dapat mengakses layanan yang prima dan setara,” ungkap Made Ardana dalam pembukaan acara yang dilaksanakan pada 2 September 2024.
Fasilitas BBPPMPV BOE untuk Disabilitas
Sebagai salah satu UPT di bawah naungan Ditjen Pendidikan Vokasi, BBPPMPV BOE aktif dalam peningkatan kualitas guru vokasi di Indonesia. Setiap tahunnya, ratusan guru vokasi di bidang otomotif dan elektronika meningkatkan keterampilan melalui pelatihan dan magang industri.
Dengan melihat peran tersebut, BBPPMPV BOE menyadari bahwa guru vokasi yang mengikuti pelatihan ataupun masyarakat berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Oleh karena itu, BBPPMPV BOE pun menyediakan berbagai fasilitas ramah disabilitas untuk memudahkan masyarakat.
Fasilitas yang telah disediakan oleh BBPPMPV BOE bagi kelompok rentan antara lain, parkir prioritas, toilet khusus difabel, ruang tenang, ruang laktasi, kursi roda, kaca pembesar, serta jalur tunanetra. Namun, peningkatan fasilitas fisik saja tidak cukup tanpa didukung oleh peningkatan kemampuan petugas layanan.
“Hal inilah yang menjadi dasar diselenggarakan In House Training Sensitivitas Disabilitas untuk para pegawai BBPPMPV BOE,” ujar Made Ardana
Pelatihan ini juga disertai dengan simulasi langsung, di mana para peserta diajak untuk merasakan dan memahami tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas dalam mengakses fasilitas umum dan pelayanan publik. Peserta pun mengunjungi Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Malang untuk mengidentifikasi kebutuhan layanan penyandang disabilitas melalui aksesibilitas dan akomodasi yang layak.
Dengan pendekatan praktis ini, diharapkan para peserta mampu menerapkan pengetahuan yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan kerja. Hal ini juga menjadi upaya unit kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk melayani masyarakat secara lebih inklusif. (BBPPMPV BOE/Zia/Cecep)