Resmikan Gedung Sekolah di Jatim, Mendikdasmen Dorong Pendidikan Karakter untuk Generasi Unggul
Sidoarjo, 9 Februari 2025 --- Sejalan dengan visi Kemendikdasmen, yaitu Pendidikan Bermutu untuk Semua, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai kebijakan yang mengutamakan penguatan karakter melalui pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) secara inklusif.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mu'ti, meresmikan gedung baru SMP dan SMA Raudlatul Jannah di Sidoarjo, Sabtu (8/2). Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh pendidikan, pejabat daerah, dan masyarakat setempat. Perguruan Islam Raudatul Janah berdiri tahun 1998. Di usianya yang ke-27 tahun, saat ini perguruan ini sudah menyelenggarakan pendidikan meliputi kelompok bermain, taman kanak-kanak, sekolah dasar, SMP, SMA, homeschooling, dan menjalankan pelayanan untuk pusat tumbuh kembang (bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus).
Dalam sambutannya, Menteri Abdul Mu'ti menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Pendidikan dan Dakwah Raudlatul Jannah atas kontribusinya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembangunan fasilitas pendidikan yang megah dan mandiri. Menteri Mu’ti menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung pendidikan bermutu untuk semua.
“Mudah-mudahan gedung yang kokoh itu dapat membangun generasi yang kuat, memiliki iman dan takwa yang kokoh juga, sehingga mampu melanjutkan perjuangan kita dan para pendiri bangsa untuk terwujudnya generasi yang cerdas,” imbuh Menteri Mu’ti usai menandatangani dua prasasti peresmian gedung di Perguruan Islam Raudatul Jannah.
Untuk mewujudkan generasi yang cerdas, kuat jasmani, dan rohaninya, Kemendikdasmen memiliki kebijakan terkait penguatan karakter.
“Kami mulai dengan pelatihan-pelatihan guru itu, Program Profesi Guru. Program tersebut harus ada dua muatan baru, yaitu bimbingan konseling, pendidikan nilai semua mata pelajaran, dan rmuatan moral atau akhlak, bahkan pelajaran olahraga sekalipun, seperti sportivitas,” jelas Menteri Mu’ti.
Selain itu, Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa sesuai Undang-Undang Dasar 1945, pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak.
“Kehadiran lembaga pendidikan sangat penting untuk kita bersama mewujudkan generasi Indonesia yang memiliki keimanan, ketakwaan, dan akhlak yang mulia dalam menumbuhkan pendidikan karakter pada anak,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Ketua Yayasan Raudlatul Jannah, Nur Hidayat, mengungkapkan harapannya untuk memberikan pendidikan bermutu bagi seluruh muridnya. "Semoga kami semakin semangat mengembangkan pendidikan yang berkualitas bagi para murid," katanya.
Selanjutnya, Menteri Mu’ti melanjutkan kunjungan kerja ke SMK Mutia Ngoro. Dalam sambutannya, Menteri Mu’ti menyampaikan bahwa Kemendikdasmen akan memberikan layanan pendidikan kepada seluruh warga negara tanpa adanya perbedaan dari tingkat ekonomi, suku, maupun agama.
"Kami ingin agar layanan pendidikan yang bermutu tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia, tapi juga meningkatkan harkat dan martabat bangsa ini sebagai bangsa yang besar," ujarnya.
Mendikdasmen menyadari, implementasi kebijakan pemerintah tidak mungkin dapat terwujud tanpa melibatkan para pemangku kepentingan. Oleh karenanya, Menteri Mu'ti mengajak pemerintah daerah, sekolah, orang tua, dan para pihak terkait untuk berkolaborasi membangun generasi dengan karakter yang kuat.
"Kemendikdasmen sudah meluncurkan kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Di dalamnya ada kebiasaan bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, kemudian gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Seseorang bisa mencapai cita-cita yang besar kalau dia punya kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam kehidupannya," tambah Menteri Mu'ti.
Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat akan membuat para murid memiliki stamina intelektual dan moral yang tinggi dalam meraih cita-cita. Oleh karena itu, Kemendikdasmen membangun gerakan penguatan pendidikan karakter dengan tujuh kebiasaan tersebut.
Dalam proses penerapan kebijakan di lapangan, peran ekosistem pendidikan sangat penting untuk memberikan umpan balik atas program yang dilakukan, termasuk laporan soal berbagai kendala dan tantangan yang dihadapi. Pada kesempatan ini, Menteri Mu`ti mengimbau kepada para murid dan orang tua yang hadir untuk terbuka jika mengalami kendala mengenai proses pembelajaran kepada sekolah maupun dinas pendidikan setempat.
"Kami akan memfasilitasi hal tersebut dengan musyawarah dan ada restorative justice bagi guru. Kecuali masalah yang tidak bisa ditoleransi, misalnya pelecehan seksual dan kriminalitas berat. Oleh karena itu, marilah kita bangun kerja sama antara orang tua, guru dan semua pihak agar pendidikan anak-anak adalah yang terbaik," ajak Menteri Mu'ti.
Kepala SMK Mutia Ngoro, Ednan Rudianto, menyampaikan komitmen sekolah untuk mencetak generasi unggul masa depan. "Keunggulan yang berkesinambungan dapat mencetak generasi yang bisa siap bekerja dan kami pastikan kualitas anak meningkat karena adanya banyak praktik," ujarnya.
Sumber : Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 62/sipers/A6/II/2025