Mulai dari Rasa Percaya Diri, Berikut Kiat Mengembangkan Kemandirian ABK
Jakarta, Ditjen Vokasi PKPLK - Salah satu tantangan terbesar yang dirasakan para orang tua dari anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah membuat mereka mandiri. Hal ini penting untuk mempersiapkan anak memasuki kehidupan sosial bermasyarakat di masa depan.
Akan tetapi, menanamkan kemandirian terhadap ABK juga bukan perkara mudah. Terkadang, orang tua cenderung memberi perlakukan berlebih karena keterbatasan yang dimiliki oleh si anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk menumbuhkan kemandirian anak.
Rachel Siloam, mahasiswa difabel yang mendalami ilmu parenting sekaligus penulis buku "Keajaiban Ada Pada Ibu", mengatakan bahwa salah satu hal yang harus dilakukan dalam membangun kemandirian ABK adalah dengan membangun kepercayaan diri ABK. Dengan demikian, ABK bisa menyadari betapa banyak hal yang dapat mereka lakukan sendiri.
“Dan membangun kemandirian ABK ini harus disiapkan, tidak hanya oleh orang tua, tetapi juga guru dan lingkungan. Akan tetapi, utamanya adalah orang tua,” kata Rachel.
Anak berkebutuhan khusus biasanya akan merasa puas ketika mereka bisa melakukan atau menyelesaikan tugas-tugas mereka, terlebih untuk tugas atau pekerjaan yang baru. Perasaan bahagia inilah yang dapat membantu perkembangan pribadi mereka.
Berikut adalah beberapa tip yang akan membantu proses kemandirian anak berkebutuhan khusus berdasarkan pengalaman yang dialami Rachel.
Pahami Kebutuhan Mereka
Penting untuk memahami kebutuhan setiap anak berkebutuhan khusus, pasalnya setiap anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Misalnya, anak dengan disabilitas fisik memerlukan pendekatan yang lebih spesifik. Dengan memahami kebutuhan anak secara mendalam, ini akan membantu orang tua dalam memberikan dukungan yang sesuai dan efektif bagi anak.
Ajarkan Keterampilan Hidup
Keterampilan dasar seperti berpakaian, menjaga kebersihan diri, atau membantu tugas rumah tangga adalah fondasi menuju kemandirian. Latih anak secara perlahan dan konsisten, mulai dari aktivitas yang paling sederhana. Beri penghargaan setiap kali mereka berhasil menyelesaikan tugas agar mereka merasa percaya diri dan termotivasi untuk terus belajar
Berikan tantangan
Jangan membuat segalanya mudah hanya agar anak berhasil. Orang tua perlu memberikan tantangan yang dapat mereka raih dengan usaha atau latihan. Dengan ini anak akan merasa bahwa mereka bisa melakukan sesuatu jika fokus dan kerja keras.
Gunakan alat bantu yang sesuai
Baik itu perangkat komunikasi, peralatan khusus, tombol ataupun teknologi lainnya, temukan apa pun yang cocok untuk anak. Perangkat ini dirancang untuk membantu mereka untuk menjadi lebih mandiri. Pelajari caranya menggunakan teknologi bantu untuk memberi manfaat bagi perkembangan mereka dan membantu mereka lebih terbiasa dengan cara menggunakannya.
Menentukan tujuan
Bekerja sama dengan anak untuk menetapkan tujuan yang ingin mereka capai. Cari tahu apa yang mereka gemari dan apa yang ingin mereka gapai. Hal ini akan memberikan lebih banyak motivasi dan insentif untuk anak karena mereka bekerja menuju sesuatu yang mereka anggap bermakna.
Berkolaborasi dengan guru
Bicarakan tentang cara agar anak memiliki konsistensi dalam membangun keterampilan dan memupuk kemandirian. Memiliki komunikasi yang terbuka memungkinkan orang tua untuk berbagi strategi menghasilkan pendekatan baru. (Nan/Dani)