Mendirikan Taman Bacaan Masyarakat? Berikut Langkah-langkahnya

Mendirikan Taman Bacaan Masyarakat? Berikut Langkah-langkahnya

Padang Panjang, Ditjen Vokasi PKPLK - Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan salah satu ruang kreativitas atau kantong literasi yang tumbuh di tengah masyarakat. Program-program TBM tidak hanya mengajak masyarakat literat membaca buku, tetapi juga untuk mendorong kegiatan edukasi dan inklusi sosial dengan menjadikan perpustakaan sebagai ruang pelibatan masyarakat.


Muhammad Subhan, penulis, pegiat literasi, "founder" Sekolah Menulis Elipsis, yang menetap di pinggir Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, mengatakan bahwa dari membangun TBM, pengelola nantinya juga dapat mengajak masyarakat kemudian beternak kambing, membuat kolam, menjahit dan menyablon, dan melakukan kegiatan lain yang bisa mendorong peningkatan ekonomi masyarakat binaan.


Sobat Vokasi berminat untuk membangun TBM di lingkungan sekitar tempat tinggal? Berikut langkah-langkah menurut Muhammad Subhan yang juga mengelola beberapa rumah baca di beberapa daerah di Sumatra Barat.


  1. Menyediakan Tempat dan Buat Semenarik Mungkin

Tempat untuk TBM sangat dianjurkan bisa tempatnya di rumah pengelola taman baca bermukim. Tempat tersebut bisa rumah pribadi, sewa, kontrak, tetapi diharapkan rumah pribadi yang sifatnya permanen agar taman baca nantinya tidak sering dipindah-pindahkan. Risiko taman baca yang berpindah adalah pengelola harus mengelola kembali masyarakat binaan dari awal. Di rumah permanen, pengelola juga akan lebih leluasa mengelola program secara berkelanjutan. Kemudian, jadikan tempat tersebut semenarik mungkin yang membuat masyarakat nyaman untuk berkunjung. Rak-rak buku harus ditata sedemikian rupa sehingga menarik dilihat, dipandang, dan dapat menjadi spot foto untuk pengunjung.


  1. Sediakan Tenaga Pengelola

Sedapat mungkin sediakan tenaga pengelola terdiri atas pustakawan, tidak harus pustakawan profesional, tetapi bisa tenaga relawan masyarakat yang berminat untuk mengurus buku bisa menjadi pustakawan di taman bacaan. Pengelola harus terus memberikan pengetahuan terhadap tenaga relawan dan ilmu mereka harus di-upgrade agar mereka mampu mengelola taman bacaan dengan baik. Diperlukan relawan yang mampu membantu dan mengelola program. Ini dikarenakan aktivitas taman baca juga tergantung dengan program yang diselenggarakan.


  1. Hadirkan Program Menarik

Program harus menjadi prioritas bagi pengelola taman baca. Banyak sekali program yang bisa diselenggarakan agar taman baca bisa berkembang, mulai dari mengajak dan melibatkan masyarakat membaca buku, kursus menulis, kursus bahasa Inggris, memasak, menjahit, kerajinan tangan, dan kegiatan lain yang bisa mengarahkan taman bacaan sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat.


  1. Buat Legalitas Hukum 

TBM juga membutuhkan legalitas hukum, seperti akta notaris agar ruang literasi untuk masyarakat ini mudah dalam mengakses banyak hal. Perlu untuk mendaftarkan TBM ke dinas terkait di tingkat daerah agar mendapatkan berbagai info terkait dengan program pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh taman bacaan dan warga belajar di sana. 


  1. Manfaatkan Media Alternatif

Untuk mendorong masyarakat untuk berkunjung, sebuah taman bacaan masyarakat harus menginformasikan di berbagai media. Media tersebut tidak hanya media konvensional, tapi bisa media sosial yang bisa dikelola struktur dari pengelola taman bacaan tersebut sehingga program-program dapat disalurkan melalui media sosial. Sedapat mungkin pihak taman bacaan dapat mengelola website agar informasi mengenai kegiatan taman bacaan tersebut dapat diakses secara jelas oleh berbagai pihak. (Esha/Dani)