Mekanik Wajib Tahu, Inilah Persiapan dan Tip Pemeriksaan CVT Sepeda Motor Matik
Pekanbaru, Ditjen Vokasi - Salah satu bagian motor matik yang terpenting adalah continuously variable transmission (CVT). Dalam bahasa Indonesia, CVT dapat diterjemahkan sebagai transmisi variabel kontinu. Komponen ini berfungsi untuk mengatur perpindahan tenaga dari mesin ke roda belakang. Pemeriksaan CVT juga menjadi salah satu keterampilan yang perlu dimiliki oleh mekanik.
Dalam meningkatkan keterampilan di bidang otomotif, cara yang paling ampuh adalah dengan terjun ke pendidikan vokasi, khususnya dengan kursus dan pelatihan. Dengan kursus, seseorang memperoleh praktik dan pembelajaran dalam waktu yang cukup singkat. Selain itu, setelah melakukan uji kompetensi, kursus otomotif dapat memfasilitasi peserta untuk terjun ke dunia usaha dan industri (DUDI) atau menjadi wirausaha muda.
Lembaga kursus dan pelatihan (LKP) yang turut menyelenggarakan kursus otomotif adalah LKP Riau Cipta Mekanik (RCM), Pekanbaru, Riau. LKP ini juga dipercaya untuk menyelenggarakan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) untuk mempersiapkan wirausaha muda di bidang otomotif sepeda motor.
Berdasarkan penjelasan instruktur otomotif LKP RCM, Romi Iswandi, pemeriksaan CVT pun menjadi materi wajib yang harus dikuasai peserta jika ingin menjadi mekanik yang andal. Berikut adalah persiapan dan tip pemeriksaan CVT sepeda motor matik.
Persiapkan Alat
Proses tanpa alat yang tepat akan mengganggu jalannya pemeriksaan CVT. Sebelum memulai pemeriksaan, pastikan mekanik sudah menyediakan beberapa alat berikut, seperti kunci pas atau kunci T, obeng, kunci ring, kuas, bahkan pelumas khusus CVT.
Periksan Kondisi V-Belt
V-belt adalah komponen utama dalam CVT yang menghubungkan pulley primer dan sekunder. Pemeriksaan kondisi v-belt sangat penting karena jika aus atau retak, dapat menyebabkan penurunan performa atau bahkan putus saat digunakan.
Periksa Roller
Tak hanya v-belt, mekanik juga perlu memeriksa roller di CVT. Roller adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur diameter pulley berdasarkan kecepatan motor. Jika roller aus atau bentuknya tidak simetris, performa motor bisa terganggu. Periksa kondisi roller dengan membuka pulley primer. Lepaskan roller dan periksa apakah ada tanda-tanda keausan seperti bentuk yang tidak lagi bulat sempurna. Lalu, ganti roller tersebut dengan yang baru.
Periksa Kondisi Pulley dan Clutch
Pulley dan clutch juga merupakan bagian penting dari CVT yang perlu diperiksa secara berkala. Pulley yang aus atau clutch yang kotor dapat menyebabkan slip atau getaran saat berkendara. Jika permukaan pulley tidak rata, sebaiknya dilakukan penghalusan atau penggantian. Sementara, jika clutch terlihat berdebu, maka bersihkan clutch dengan lap bersih dan perhatikan juga kampas kopling apakah masih tebal atau sudah menipis.
Pelumasan dan Perakitan Ulang
Setelah semua komponen diperiksa, langkah terakhir adalah melumasi dan perakitan ulang. Untuk mengurangi gesekan dan memperpanjang umur komponen, oleskan grease/pelumas pada bagian yang bergerak seperti bosh primer dan bagian dalam pulley. Pasang kembali semua komponen CVT. Pastikan baut dan mur dipasang dengan kencang sesuai torsinya agar tidak merusak ulir di bagian tersebut.
Itulah lima langkah mudah dalam pemeriksaan CVT yang perlu calon mekanik wajib tahu. Bagi pengendara sepeda motor, pemeriksaan CVT secara berkala sangat penting untuk menjaga performa motor matik. Jadi jangan lupa untuk pemeriksaan motor secara berkala ya, Sobat Vokasi. (Zia/Cecep)