Kreasi Unik Mahasiswa AKN Seni dan Budaya Yogyakarta: Perhiasan Kulit Kerbau di Jogja Fashion Trend

Kreasi Unik Mahasiswa AKN Seni dan Budaya Yogyakarta: Perhiasan Kulit Kerbau di Jogja Fashion Trend

Bantul, Ditjen Vokasi – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Kriya Kulit Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta berhasil menciptakan aksesoris fesyen berupa kalung, anting, dan bros dari kulit kerbau.

Kulit kerbau selama ini lebih dikenal sebagai bahan dasar pembuatan produk kerajinan tradisional seperti wayang dan alat musik. Namun, di tangan kreatif Tatik Nurhayanti, mahasiswa AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, kulit kerbau bisa disulap menjadi perhiasan kontemporer yang tidak hanya estetik, tetapi juga memiliki makna mendalam.

Dengan menggunakan teknik tatah sungging, Tatik berhasil menghadirkan perhiasan yang berkelas. Perhiasan dari kulit kerbau karya Tatik ini berhasil dikenakan oleh desainer kondang Ranita Riskyana Jasmine saat peragaan di acara Jogja Fashion Trend pada beberapa waktu lalu.


Aksesoris tatah sungging karya Tatik Nur Haryanti mengacu pada wayang kulit purwa gagrak Yogyakarta. Inspirasi tersebut muncul saat mengenyam pendidikan di bangku kuliah AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Prodi Seni Kriya Kulit tahun ajaran 2023-2024. 

“Selama kuliah diajari membuat wayang gaya Yogyakarta. Saat melihat keindahan seni tatah dan sungging yang terdapat pada sebuah wayang, dari situlah timbul ide membuat aksesoris dari beberapa ornamen yang terdapat pada wayang,” ujar Tatik.

Garapan Tatik tidak hanya indah, tetapi juga mengandung nilai budaya pada setiap corak tatahan dan sunggingannya. 

“Ingin mencoba seni yang lain, namun tidak keluar dari seni dan budaya Jawa khususnya budaya Yogyakarta,” ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Subbagian Tata Usaha, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Bayu Aprianto, menyebutkan bahwa hal yang dicapai oleh Tatik patut untuk diapresiasi. AKN Seni dan Budaya Yogyakarta sendiri sangat mendorong mahasiswa dan alumninya untuk senantiasa terus berkarya dan berkreasi dalam hal apapun yang bersifat positif terlebih dalam bidang seni dan budaya.

“Kami sangat mendorong kepada mahasiswa dan alumni untuk tidak membatasi diri dalam berkarya apalagi jika pencapaian karyanya turut melestarikan seni dan budaya lokal,” ucap Bayu. (AKN Senbud Yogyakarta/Aya/Cecep)