Kolaborasi Global untuk Masa Depan Berkelanjutan, INUCoST Diresmikan

Kolaborasi Global untuk Masa Depan Berkelanjutan, INUCoST Diresmikan

Jakarta, Ditjen Vokasi - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Aliansi Universitas Leiden, Delft, dan Erasmus (LDE) sepakat membentuk Indonesian Netherland University Consortium on Sustainable Future (INUCoST). Konsorsium ini akan bekerja sama dalam pengembangan projek-projek penelitian dan pendidikan dengan fokus pada sejumlah-isu krusial dan mendesak saat ini, seperti transisi energi untuk masa depan berkelanjutan


Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini berlangsung bersamaan dengan acara Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) 2024 yang berlangsung di Belanda, pekan lalu yang diwakili oleh sejumlah petinggi dari kedua belah pihak. Salah satunya adalah Pelaksana Tugas (Plt.) Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Tatang Muttaqin. Semetara itu, perwakilan dari Aliansi Universitas Leiden-Delft-Erasmus diwakili oleh Ketua Dewan Aliansi LED, Annetje Ottow. 


Konsorsium ini melibatkan lima perguruan tinggi Indonesia, yakni Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Mulawarman. Konsorsium ini akan berfokus pada penelitian bersama dan projek pendidikan. 


Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, yang hadir secara daring menekankan pentingnya pembentukan INUCoST bagi pengembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia. 


Oleh karena itu, Nadiem mengucapkan terima kasih dan selamat kepada universitas yang telah ikut berpartisipasi dalam konsorsium tersebut. Berbagai program yang dilakukan bersama oleh konsorsium ini diharapkan akan memberikan dampak besar bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat Indonesia. 


Sementara itu, Direktur Universitas Leiden di Jakarta, Marrik Bellen, mengatakan bahwa setidaknya ada lima tema yang telah dipilih untuk kerja sama. Tahun ini kerja sama akan difokuskan pada tema Transisi Energi, Keanekaragaman Hayati, dan Kota Cerdas. Sementara itu, tahun berikutnya akan fokus pada Kesehatan dan warisan budaya.


Dekan Aliansi LDE, Wim van den Doel, menyoroti peluang bagi para ilmuwan di universitas-universitas LDE. Menurutnya, INUCoST memungkinkan kolaborasi dengan para peneliti Indonesia dan menggarap isu-isu besar, di mana isu-isu ini juga sangat relevan dengan sains Belanda. 


“Dan dengan melibatkan mahasiswa, maka mereka memperoleh peluang menarik untuk lebih mengembangkan diri dalam konteks internasional,” kata Wim van. (Nan/Cecep)