Kembangkan Tefa di SMK-SMK, BNET Academy Donasikan Rp1,6 Miliar

Kembangkan Tefa di SMK-SMK, BNET Academy Donasikan Rp1,6 Miliar

Jakarta, Ditjen Vokasi - Pendidikan vokasi semakin diyakini penting bagi dunia usaha dan dunia industri untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja. Melihat hal tersebut, PT Zona Edukasi Nasional (BNET Academy) melakukan aksi nyata untuk meningkatkan kompetensi dan kesiapan SDM agar siap menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Aksi nyata tersebut direalisasikan melalui donasi senilai Rp1,6 miliar untuk tujuh SMK di kawasan Cikarang, Karawang, dan Purwakarta.


Sumbangan dana tersebut digunakan dalam rangka peningkatan kompetensi dan skill para siswa melalui pembangunan sarana dan prasarana serta pengembangan teaching factory (Tefa) mini Internet Service Provider (ISP) di ketujuh SMK. Keberadaan Tefa tersebut nantinya tidak hanya mendekatkan siswa dengan industri, tetapi juga menjadi sarana bagi para siswa untuk praktek kerja lapangan.


“Saat ini yang sudah berjalan di SMKN 1 Plered dan dari sini kami ingin menduplikasi di SMK-SMK lainnya,” kata Direktur BNET Academy, Zulfah Haifa, saat acara Penandatangan Kerja Sama antara Satuan Pendidikan Vokasi dengan BNET Academy di Jakarta pada Selasa (9-9-2024).


Sebagai informasi, BNET Academy merupakan anak usaha PT Wahana Internet Nusantara (BNET), yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan skill yang relevan dengan kebutuhan industri di bidang teknologi informasi dan komunikasi saat ini.


“BNET Academy memang untuk membangun generasi yang cakap digital dan internet yang saat ini sudah menjadi tantangan tersendiri," kata Zulfah. 


Menurut Zulfah, selama ini BNET memiliki tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan SDM untuk operasional di perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi dan informasi tersebut. Gap skills, lanjut Zulfah, cukup lebar antara kebutuhan industri dengan lulusan yang dihasilkan. 


“Dengan kerja sama ini kita berharap bisa membantu untuk  meningkatkan keterampilan teman-teman kita di SMK agar mereka itu betul-betul ready to work,” kata Zulfah. 


Peningkatan keterampilan, lanjut Zulfah, sangat diperlukan mengingat  tren kebutuhan industri telekomunikasi ini semakin meningkat sehingga membutuhkan kesiapan SDM yang dapat mengikuti tren peningkatan di industri telekomunikasi tersebut. 


“Pelatihan yang kami buat juga mengikuti standardisasi yang dibutuhkan industri saat ini,” tambah Zulfah. (Nan/Cecep)