Buat Video Instansi Lebih Terkonsep, Begini Tipnya Menurut Profesional
Jakarta, Ditjen Vokasi - Profesi humas dalam suatu instansi sangatlah vital. Humas pemerintah menjadi jembatan yang menghubungkan instansi dengan masyarakat, begitu pun humas di lingkungan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Salah satu bagian dari job desk yang tak bisa terlepas dari tim humas adalah pembuatan video profil instansi.
Dalam rangka menghadirkan dan menyajikan video profil yang lebih berkualitas sebagai bentuk promosi dan publikasi, Ditjen Pendidikan Vokasi menyelenggarakan Bimbingan Teknis Pengambilan Video Dasar Efektif di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Tahun 2024 di Jakarta pada 11—12 September 2024.
Djito Kasilo, narasumber dari Perusahaan Konsultan Komunikasi Strategis Reputasia, menyampaikan bahwa pembuatan video tidak hanya mengenai teknis, tetapi juga konsep yang lebih matang.
“Pada umumnya, dalam membuat video instansi yang efektif juga harus mengutamakan persepsi kehumasan. Saat ini, orang-orang sudah jago dalam teknis pengambilan gambar, tapi tentang konsep masih harus ditingkatkan,” ungkap Djito yang merupakan seorang konsultan komunikasi di berbagai instansi dan juga industri.
Kenali Audiens
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah mengenali audiens. Tanpa mengetahui video tersebut dibuat untuk siapa, maka nyawa dalam video tersebut pun akan terasa kurang. Berdasarkan penjelasan Djito, video untuk tim internal instansi ataupun untuk eksternal, konsep videonya tentu akan berbeda.
Menjawab Permasalahan
Video instansi yang terkonsep dengan baik dapat terlihat dari menjawab masalah yang ada di instansi tersebut. Video haruslah memberikan solusi dari berbagai permasalahan yang ingin diangkat atau disinggung. Sebagai contoh, jika terdapat ada kesenjangan antara persepsi instansi pendidikan dengan masyarakat tentang biaya dan fasilitas pendidikan, maka video instansi pun harus merangkum dan memberikan solusi tentang hal tersebut. Jadi, bisa dikatakan, video instansi dapat membangun pesan dalam rangka mengharmoniskan persepsi instansi dan masyarakat.
Copywriting/narasi
Selain visual yang menarik, copywriting atau narasi juga menjadi kunci dalam pembuatan video instansi. Narasi yang kuat dapat menarik perhatian audiens dan membuat mereka tertarik untuk menonton video hingga selesai. Hal ini penting terutama dalam dunia digital, di mana audiens cenderung mudah beralih jika tidak ada yang menarik perhatian mereka.
Tak hanya itu, dengan narasi yang meyakinkan dan copywriting yang menarik, instansi dapat mendorong audiens untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengunjungi situs web, mendaftar, atau berpartisipasi dalam program tertentu.
Dengan memperhatikan ketiga tip tersebut, diharapkan tim humas instansi pendidikan dapat memproduksi video dengan lebih terkonsep. Alhasil, pesan kepada audiens atau penonton akan tersampaikan dengan baik. (Zia/Cecep)